serangan pada jaringan terbagi atas dua yaiut serangan dari luar jaringan maupun serangan dari dalam jaringan untuk lebih jelasnya lihat pembahasan dibawah ini
Serangan Dari Luar Jaringan
DOS (Denial of Service)
DoS merupakan serangan yang dilancarkan melalui paket-paket jaringan tertentu, biasanya paket-paket sederhana dengan jumlah yang sangat besar dengan maksud mengacaukan keadaan jaringan target.
IP Spoofing
IP Spoofing juga dikenal sebagai Source
Address Spoofing, yaitu pemalsuan alamat IP attacker,sehingga sasaran
menganggap alamat IP attacker adalah alamat IP dari host di dalam jaringan
bukan dari luar jaringan
Malware
Malware merupakan serangan yang
dilakukan ketika attacker menaruh program-program penghancur,seperti virus,
worm dan trojan pada sistem sasaran. Program-program penghancur ini sering juga
disebut malware. Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak sistem, pemusnahan
File, pencurian pasword sampai dengan membuka backdoor.
FTP Attack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap
File Transfer Protocol adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh
perintah malformed. Tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk
mendapatkan command shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan
Denial Of Service akhirnya dapat menyebabkan
seorang user atau attacker untuk mengambil resource di dalam jaringan tanpa
adanya autorisasi, sedangkan command shell dapat membuat seorang attacker
mendapatkan akses ke sistem server File data yang akhirnya seorang attacker
bisa membuat anonymous root-acces yang mempunyai hak penuh terhadap
sistem bahkan jaringan yang diserang
Sniffer
Adalah suatu usaha untuk menangkap setiap data
yang lewat dari suatu jaringan, dapat berupa password dan user dari pengguna
jaringan.
Serangan Dari Dalam Jaringan
Password Attack
Password Attack adalah usaha
penerobosan suatu sistem jaringan dengan cara memperoleh pasword dari jaringan
tersebut. Password merupakan sesuatu yang umum jika bicara tentang kemanan.
Kadang seorang user tidak perduli dengan nomor pin yang mereka miliki, seperti
bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi
online dirumah pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan software security
seperti SSL dan PGP.
Merusak file server
ProtoKol-protokol untuk
tranportasi data tulang punggung dari internet adalah tingkat TCP (TCP Level)
yang mempunyai kemampuan dengan mekanisme untuk baca/tulis (read/write) antara
jaringan dan host. Attacker bisa dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari
mekanisme ini untuk mendapatkan akses ke direktori file.
Tergantung pada OS (operating system) yang digunakan, attacker bisa meng
extrack informasi tentang jaringan, sharing privileges, nama dan lokasi dari
user dan groups, dan spesifikasi dari aplikasi atau banner (nama dan versi
software). Sistem yang dikonfigurasi atau diamankan secara minimal akan dengan
mudah membeberkan informasi ini bahkan melalui firewall sekalipun. Pada sistem
UNIX, informasi ini dibawa oleh NFS (Jaringan File System) di port 2049. Sistem
Windows menyediakan data ini pada SMB (server messaging block) dan Netbios pada
port 135 – 139 (NT) dan port 445 pada win2k.
Deface web server
Kerawanan yang terdapat dalam
HTTPD ataupun web server ada lima macam:
- buffer overflows,
- httpd
- bypasses,
- cross scripting,
- web kode vulnerabilities, dan
- URL floods.
HTTPD Buffer Overflow bisa
terjadi karena attacker menambahkan error pada port yang digunakan untuk web
traffic dengan cara memasukan banyak karakter dan string untuk menemukan tempat
overflow yang sesuai. Ketika tempat untuk overflow ditemukan, seorang attacker
akan memasukkan string yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi.
Bufer-overflow dapat memberikan attacker akses ke command prompt. Beberapa
feature dari HTTPD bisa digunakan untuk meciptakan HTTPD bypass, memberi akses
ke server menggunakan fungsi Logging. Dengan cara ini, sebuah halaman web bisa diakses dan diganti tanpa
dicatat oleh web server. Cara ini sering digunakan oleh para cracker, hacktivis
dan cyber vandals untuk mendeface website. Sedangkan kerawanan pada script web
bisa terjadi pada semua bahasa pemrograman web dan semua ekstensi aplikasi.
Termasuk VB, Visual C++, ASP, TCL, Perl, PHP, XML, CGI dan Coldfusion. Pada
dasarnya, attacker akan mengexploitasi kelemahan dari sebuah aplikasi, seperti
CGI script yang tidak memeriksa input atau kerawanan pada IIS RDS pada
showkode.asp yang mengizinkan menjalankan perintah secara remote (remote
command priviledges). Melalui cross
scripting dan cross-site scripting seorang attacker bisa mengexploitasi
pertukaran cookies antara browser dan webserver. Fasilitas ini dapat
mengaktifkan script untuk merubah tampilan web. Script ini bisa menjalankan
malware, membaca infomasi penting dan mengexpose data sensitive seperti nomor
credit card dan pasword. Pada akhirnya attacker dapat menjalankan denial of
service dengan URL flood, yang dilakukan dengan cara mengulang dan terus
mengulang permintaan terhadap port 80 httpd yang melalui batas TTL (time to
live)
ConversionConversion EmoticonEmoticon